A. JUDUL
Pompa Senter
B. TUJUAN
Untuk mengetahui prinsip kerja pomp
C. LANDASAN TEORI
C. LANDASAN TEORI
1.
Fluks Magnetik
Konsep tentang fluks magnetik pertama kali
dikemukaan oleh ilmuwan Fisika yang bernama Michael Faraday untuk
menggambarkan medan magnet. Ia menggambarkan medan magnet dengan menggunakan
garis-garis gaya, di mana daerah yang medan magnetnya kuat digambarkan garis
gaya rapat dan yang kurang kuat digambarkan dengan garis gaya yang kurang
rapat. Sedangkan untuk daerah yang memiliki kuat medan yang homogen digambarkan
garis-garis gaya yang sejajar.
Garis gaya magnet dilukiskan dari kutub utara magnet
dan berakhir di kutub selatan magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnetik
dinyatakan dengan lambang B yang disebut dengan induksi magnet,
induksi magnetic menyatakan kerapatan garis gaya magnet. Sedangkan fluks
magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang menembus permukaan bidang
secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam persamaan, sebagai berikut.
Gambar 1 Garis medan
magnetik yang menembus permukaan bidang (a) arah B tegak lurus bidang, (b) arah
B tidak tegak lurus permukaan bidang
Persamaan dipakai apabila
arah B tidak tegak lurus permukaan bidang.dengan
F = fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau
WB.m-2)
A = luas permukaan bidang
(m2)
q = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal
(radian atau derajat)
2.
Hukum Faraday
Perhatikan
Gambar (2). Apabila magnet batang digerakkan mendekati kumparan, maka
jarum galvanometer akan menyimpang ke kanan dan sebaliknya jika magnet batang
digerakkan menjauhi kumparan, maka jarum galvanometer akan menyimpang ke kiri.
Akan tetapi jika magnet batang diam tidak digerakkan, jarum galvanometer juga
diam.
Jarum
galvanometer yang bergerak menunjukkan adanya arus listrik yang timbul di dalam
kumparan pada saat terjadi gerak relatif pada magnet batang atau kumparan.
Peristiwa
ini disebut induksi elektromagnetik, yaitu timbulnya ggl pada
ujung-ujung kumparan yang disebabkan adanya perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh kumparan, ggl yang timbul disebut ggl induksi.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Faraday menyimpulkan bahwa besarnya
ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan tergantung pada kecepatan
perubahan fluks magnetic yang dilingkupinya. Kesimpulan ini lebih dikenal
dengan hukum Faraday yang berbunyi :
“Besarnya
ggl induksi yang timbul antara ujung-ujung kumparan berbanding lurus dengan
kecepatan perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan tersebu”t.
Gambar
2. Percobaan Faraday untuk menyelidiki
hubungan ggl induksi dengan kecepatan perubahan fluks magnetik
Secara
matematik hukum faraday dapat dituliskan dalam persamaan :
Persamaan dipakai jika perubahan fluks magnetik
berlangsung dalam waktu singkat atau t mendekati nol. Tanda negatif pada
persamaan untuk menyesuaikan dengan hukum Lenz.
Berdasarkan
persamaan dapat diketahui bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya
perubahan fluks magnetik, yaitu :
a.
Luas bidang kumparan yang
melingkupi garis gaya medan magnetik.
b.
Perubahan induksi
magnetiknya.
c.
Perubahan sudut antara
arah medan magnet dengan garis normal bidang kumparan.
3.
Hukum Lenz
Berdasarkan hukum
Faraday, telah kita ketahui bahwa perubahan fluks magnetik akan menyebabkan
timbulnya beda potensial antara ujung kumparan. Apabila kedua ujung kumparan
itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang memiliki hambatan tertentu akan
mengalir arus yang disebut arus induksi dan beda potensial yang terjadi
disebut ggl induksi.
Faraday pada saat itu baru
dapat menghitung besarnya ggl induksi yang terjadi, tetapi belum menentukan ke
mana arah arus induksi yang timbul pada rangkaian/kumparan. Arah arus induksi
yang terjadi baru dapat dijelaskan oleh Friederich Lenz pada tahun 1834
yang lebih dikenal dengan hukum Lenz.
Bunyi hukum Lenz adalah
sebagai berikut :
“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus
induksi yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik
induksi yang menentang perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha
mempertahankan fluks magnetik totalnya konstan)”.
Gambar 3 Arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet mendekati
kumparan, (b) magnet menjauhi
kumparan.
Untuk lebih memahami hukum
Lenz, perhatikan Gambar 3. Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam,
tidak ada perubahan fluks magnet dalam kumparan. Tetapi ketika kutub utara
magnet digerakkan mendekati kumparan, maka timbul perubahan fluks
magnetik. Dengan demikian pada
kumparan akan timbul fluks magnetik yang menentang pertambahan fluks magnetik
yang menembus kumparan.
Oleh karena itu, arah
fluks induksi harus berlawanan dengan fluks magnetik. Dengan demikian fluks
total yang dilingkupi kumparan selalu konstan. Begitu juga pada saat magnet
digerakkan menjauhi kumparan, maka akan terjadi pengurangan fluks magnetik
dalam kumparan, akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi yang menentang
pengurangan fluks magnet, sehingga selalu fluks totalnya konstan. Arah arus
induksi dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan yaitu jika arah ibu jari
menyatakan arah induksi magnet maka arah lipatan jari-jari yang lain menyatakan
arah arus.
4. Kumparan dan
Generator
Dari
pendapat Faraday bahwa baikk umparan ataupun magnet yang digerakkan sama-sama
menghasilkan arus induksi. Perubahan energi yang terjadi adalah dari energi
mekanik menjadi energi listrik.
Prinsip
perubahan energi seperti inilah yang menjadi dasar pembuatan
dinamo
dan generator. Generator adalah mesin yang mengubah energi gerak/kinetik
menjadi energi listrik. Generator yang berukuran kecil disebut dinamo.
Untuk memahami cara kerja dinamo atau generator sehingga dapat menghasilkan
arus listrik, ikuti penjelasan berikut ini.
Pada
prinsipnya, generator akan lebih efisien apabila kumparannya yang dibuat
berputar dalam medan magnet tetap sehingga fluks magnet yang menembus kumparan
itu berubah-ubah secara periodik. Besarnya GGL induksi yang dihasilkan sesuai
dengan jumlah lilitan kumparan yang digunakan serta laju perubahan fluks magnet
yang menembus kumparan itu. Sesuai dengan arah arus induksi yang dihasilkan,
generator di kelompokkan menjadi dua, yaitu generator yang menghasilkan arus
bolak-balik dan generator yang menghasilkan arus searah. Generator yang
menghasilkan arus bolak-balik disebut generator AC atau alternator. AC berasal
dari kata alternating current yang artinya arus bolak-balik. Generator
yang menghasilkan arus searah disebut juga generator DC, yang berasal dari kata
diorect current yang artinya arus searah.
Perbedaan
antara generator arus bolak-balik dengan generator arus searah adalah pada
bentuk cincin lucurnya. Generator arus bolak-balik memiliki dua cincin luncur
yang masing-masing dihubungkan dengan ujung kumparan, sedangkan generator arus
searah hanya memiliki satu cincin yang terbelah di bagian tengahnya dan disebut
cincin belah atau komutator. Komponen generator yang bergerak
disebut rotor dan yang diam disebut stator.
Jika
sebuah kumparan penghantar digerakkan dalam medan magnet dan memotong
garis-garis gaya magnet pada kumpran tersebut akan timbul GGL induksi.
D. ALAT
Lampu Senter Tanpa Baterai
E. PEMBAHASAN
Senter
pompa tenaga listrik yang digunakan untuk
memancarkan cahaya berasal dari pegas yang dipompa.
Pada senter ini terdapat 3 buah LED yang bisa diandalkan dalam
membantu penerangan di tempat gelap / kurang cahaya.
Senter ini menggunakan prinsip kerja kumparan magnet. Prinsip
kerja lampu senter ini adalah dengan menginduksi medan magnet menjadi sebuah
daya voltase pada kumparan kawat. Medan magnet memburuhkan putaran konstan
untuk memproduksi atau menginduksi arus listrik ke dalam kumparan. Hal ini
dilakukan dengan menggerakkan kumparan atau magnet agar kumparan selalu
melewati medan magnet, ketika magnet berputar dan didekatkan pada kumparan
tersebut maka akan dihasilkan induksi voltase yang dapat digunakan untuk
menyalakan bola lampu atau LED.
Selain dengan menekan
senter ini, juga bias dinyalakan dengan menggeser switch bagian tengah senter
ke posisi “ON” maka senter akan menyala dengan sendirinya. Tuas pada senter
bisa di-lock (dikunci) dengan menggeser switch pada bagian bawah senter,
Senter pompa ini dirancang tidak menggunakan baterai dan Tanpa di Cas ke
Listrik, hanya menggunakan kumparan magnet.
Cara kerja
lampu emergency senter tanpa baterai :
Ø
Jika diremas-remas selama kurang lebih 1 (satu) menit maka
perputaran magnet akan mengeluarkan daya/strum yang bisa bertahan selama kurang
lebih 3 sampai 5 jam dengan nyala yang sangat terang (sinarnya putih).
Ø
Jika lampu/Led sudah mulai redup tinggal diremas-remas lagi
selama 30 detik sampai 1 menit maka akan menyala lagi dengan sangat terang.
Pompa
senter ini dilengkapi dengan :
v
3 lampu LED ( nyala
terang dengan jangkauan cahaya 20 meter)
v
Generator ( untuk
membantu kinerja cahaya)
v
Dynamo ( menyimpan
tenaga hasil dari genggaman)
v
Casing yang
transparan
F.
KESIMPULAN
Cara kerja lampu senter ini adalah:
Ø Jika diremas-remas selama kurang lebih 1 (satu) menit maka
perputaran magnet akan mengeluarkan daya/strum yang bisa bertahan selama kurang
lebih 3 sampai 5 jam dengan nyala yang sangat terang (sinarnya putih).
Ø Jika lampu/Led sudah mulai redup tinggal diremas-remas lagi
selama 30 detik sampai 1 menit maka akan menyala lagi dengan sangat terang.
DAFTAR PUSTAKA
SUHARYANTO, 2009.
Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta :Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional,.
pake foto turtorialnya lebih manteb kali neng
BalasHapuskita jual senter pompa murah meriah lho cukup 10500 aja buat eceran. bisa cek ke situs kita di
BalasHapushttp://productkecantikan.com
atau bbm di 56DDF67C atau via sms/whatsapp di 085668618861. makasiih
Mens Titanium Rings & Tires - Etchelon Studio
BalasHapusThese ring are created in a very clean design and look titanium scrap price to enhance the performance of your brand by ridge wallet titanium adding to head titanium tennis racket the titanium pan existing ceramic vs titanium curling iron experience.